Jakarta – Berdasarkan laporan yang disampaikan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) jumlah korban meninggal akibat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam satu tahun terakhir mencapai 1900 WNI.
Terkait hal tersebut Presiden RI Presiden Joko Widodo meminta satuan tugas tim TPPO untuk segera mengambil langkah cepat dalam penanganan permasalahan tersebut.
Hal itu disampaikan Presiden saat menggelar rapat terbatas mengenai permasalahan TPPO di Istana Merdeka. Pemerintah ingin ada langkah cepat dalam sebulan ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa negara, kepolisian negara, TNI, dan aparat pemerintah lain bertindak cepat dan hadir untuk ini.
Presiden mengatakan telah menerima dari Kepala BP2MI.menyebutkan bahwa jenazah warga Indonesia yang kembali karena TPPO dalam satu tahun mencapai lebih dari 1.900 orang. Bahkan khusus di NTT, dari Januari sampai Mei, sudah mencapai 55 orang, pulang sudah jadi mayat karena perdagangan orang.
“Karena itulah, perlu dilakukan restrukturisasi satuan tugas tim TPPO untuk segera mengambil langkah cepat dalam penanganan permasalahan tersebut,” terang Presiden.
Ia juga memerintahkan jajaran Kepolisian Republik Indonesia untuk menelusuri adanya dukungan bagi para penjahat perdagangan orang. Permasalahan TPPO ini juga tambah Jokowi mendapat perhatian dari negara-negara ASEAN.
Sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun ini, negara-negara anggota ASEAN meminta Indonesia mengambil posisi kepemimpinan untuk memberantas tindak perdagangan orang yang dianggap mengganggu kehidupan bernegara.(WKah/Red)