Pulang Pisau – Rumah sakit mempunyai andil yang besar untuk mengatasi stunting secepatnya. Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Pulang Pisau, Muliyanto Budihardjo.

Dalam upaya mengatasi masalah stunting, terang Muliyanto tim dari RSUD Pulang Pisau melakukan penelitian pada tahun 2023, dengan melakukan cek dokter anak, dokter kebidanan, dan semua resources yang ada di rumah sakit Pulang Pisau.

Dari hasil penelitian tersebut katanya ada sebanyak 283 bayi yang lahir dengan berat badan rendah atau BBLR.

Setelah membaca kepustakaan kata Muliyanto, BBLR menjadi penyumbang terbesar terjadi stunting, dan bukan hanya dipengaruhi karena faktor ekonomi. “Bayangkan kalau kita bisa mengatasinya, bahkan kami dari Januari sampai sekarang ini sudah melakukan pendekatan hampir 20 bayi yang sudah kami intervensi,” ujar Muliyanto.

Dalam penanganan masalah stunting tersebut, RSUD Pulang Pisau akan stimulan membantu ibu dan bayi dengan memberikan susu dan nutrisi yang baik.

Terkait upaya itu, Muliyanto mengatakan pihaknya sudah siapkan dana 100 juta yang akan diatur dengan swakelola yang benar dan mendatangi bayi-bayi yang memerlukan penanganan untuk lepas dari masalah stunting.

“Kalau ibu air susunya baik, jangan sampai bayinya lepas dari ASI ke susu kaleng. Kalau dia tidak lepas kami yakin dalam enam bulan ke depan bayi akan lepas dari stunting,” katanya.

RSUD Pulang Pisau terang Muliyanto akan mengatasi stunting bukan dari paling hulu. “Kalau dari hulu yang harus perhatikan mulai dari ibunya dan wanita usia remaja, dan kami mengatasi yang real saja, pada saat bayi lahir di rumah sakit, kemudian kita awasi hingga bayi ini akan lepas dari stunting, setelah itu akan kami serahkan ke puskesmas,” pungkasnya.(JDT/Red) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *